Everything about reformasi intelijen indonesia

Everything about reformasi intelijen indonesia

Blog Article

According to the Law on Foundations, the Ministry should react within 30 times after the request for registration of a Basis is been given. In case a affirmation from a relevant ministry/ institution is necessary, the Ministry have to answer within fourteen times after the affirmation is obtained or thirty days after the ask for for the confirmation is submitted.

Intelijen di era awal kemerdekaan memang terjadi militerisasi mengingat ancaman saat itu adalah ancaman perang dari luar selain ancaman disintegrasi dari dalam.

Dibutuhkan strategi yang matang dalam mengelola lembaga intelijen agar dapat terus efektif dalam menjalankan tugasnya tanpa meninggalkan prinsip-prinsip demokrasi dan akuntabilitas.

Oleh sebab itu jika karakter intelijen yang independen dirusak oleh kepentingan politik, maka Indonesia kehilangan imunitas terhadap kerawanan dan ancaman yang semakin kompleks.

Badan Istimewa, yang dipimpin oleh Kolonel Zulkifli Lubis, didirikan pada September 1945 untuk memenuhi tujuan tersebut. Namun, situasi geopolitik yang belum stabil dan cakupan geografis yang luas membuat tugas intelijen sulit dilaksanakan secara efektif.

Begitupun lemahnya koordinasi komunitas intelijen dalam mengantisipias potensi ancaman ekonomi utamanya saat ini berupa penyelundupan,

Hal ini menjadi tantangan mengingat secara riil ada efisiensi anggaran yang berpotensi memotong kemampuan pengelolaan jaringan oleh anggota badan intelijen tersebut. Bukan rahasia jika anggaran BIN di periode sebelumnya sangat besar.

(Proclamation of Independence) on August 17, 1945. The intelligence brokers’ talents that were ‘scattered’ Amongst the Japanese military-educated youths in mendapatkan informasi lebih lanjut 1943 ended up consolidated into a strategic intelligence pressure, whose Most important mission was to protect the independence from an attack from the Allied forces along with the Dutch who desired to get back Charge of Indonesia.

Bahkan jika aksi terorisme telah terjadi seperti Ali Imron yang dalam penjara, ia tetap dimanfaatkan untuk kepentingan intelijen.

Menarik untuk disampaikan bahwa intelijen memiliki kekhasan tersendiri, jangan diartikan intelijen bagian dari militer atau polisi.

Second, the temptation to return to an operating posture and a domestically oriented threat perspective, Particularly to ‘attack’ political opposition and Manage the general public, really should be resisted. It's got lousy precedents and will never assistance kind a modern intelligence Group. And 3rd, the challenges faced by Indonesia, such as the Covid-19 pandemic at this time sweeping the globe, must be used to show the resilience of intelligence work. The graphic of “

Konflik yang terjadi di Poso adalah karena konflik antar elit politik yang mana para elit politik daerah memanfaatkan agama sebagai tameng dan kendaraan politik yang bertujuan mengamankan dan mencapai kepentingan politik dan ekonomi di wilayah Poso dengan cara memobilisasi mssa melalui hasutan isu agama dan etnis.[five]

Pada tahun 2025, Bali diperkirakan akan kedatangan 77 kapal pesiar. Kedatangan kapal pesiar ini berpotensi membawa dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian Bali. Kapal pesiar umumnya membawa ribuan penumpang yang merupakan wisatawan berkualitas dengan tingkat pengeluaran lebih tinggi dibandingkan wisatawan reguler.

Although some marginalized groups have received certain lawful recognition, LGBTI folks may still be viewed as owning an ailment, and even be considered as a menace to nationwide security. All through area and national election period, the repression of LGBTI folks can be usually utilised like a marketing Resource to boost incumbent/challenger reputation. Additionally, on December six, 2022, the Indonesian parliament passed a Monthly bill updating the Prison Code.